ohaiyo... aku pengen crita sedikit amigoz (bukan curhat ya)...
Aku punya seorang teman, dia
lulusan MTs di Kediri. Kondisi keluarganya tidak begitu bagus (perekonomian maksudnya),
ayahnya bekerja sebagai buruh dan ibunya hanya jaga warung yang juga merupakan
warnet, tapi dia bersikeras untuk melanjutkan
sekolahnya ke SMA. Tapi bukan itu yang kita bahas.
Kesehariannya anak ini sangat”
kalem… saking kalemnya kadang” kita teman-temannya agak sulit untuk mengajaknya
berdiskusi. Akan tetapi kalian mungkin tidak percaya jika melihatnya langsung
dirumahnya. Sehari-harinya, sepulang sekolah, yang mana sekolah kami kalo
pulang ya paling lama jam 3 sore, dia membantu ibunya jaga warung dan warnet. Dan
adapun yang sering bertandang ke warung dan warnet itu kebanyakan preman dan
sejenisnya. Biasanya para pengunjung memesan makanan, entah indomie, atau
apalah, kemudian nge-net atau main game online. Tidak jarang saat main game,
sumpah-serapahnya beuh… itu semua kata” kebun binatang terlontar semua, dan
tidak jarang pula ada yang buka situs porno dan sejenisnya. Yah, dan dia
membiarkan hal itu… dengan alasan “yang penting mereka betah.” Dia pun gak
nanggung” ikut bantu kalo misalkan ada masalah para client dengan koneksi internet atau masalah game, kebetulan dia
punya ilmu IT yang melampaui kami anak” kota waktu itu (ga percayakan??!)
Saat menjaga warung dan warnet,
dia suka memutar lagu” apapun yang menurutnya enak, entah genre blues, heavy
metal, mellow, atau apapun itu. Tetapi menjelang waktu adzan, dia memutar
winamp lagu-lagu salawatan atau tilawah Qur’an. Karena frekuensinya sudah
sering, jadi para pengunjung sudah terbiasa. Lama-kelamaan, banyak perubahan
yang terlampau signifikan yang terjadi. Yah bukan dalam hal pengunjungnya,
karena pengunjungnya itu seperti udah langganan, tetapi dalam hal sikap mereka.
Yap… saat main game, mereka mulai
jarang memaki, yang sering terdengar sekarang adalah Astagfirullah, Masya Allah, Allahu Akbar, dan sejenisnya. Pengguna internet
yang membuka situs porno pun mulai berkurang. Padahal dia tidak pernah
mengajarkan, ataupun melarang ini itu diwarnetnya. Ternyata situasi dan keadaan
bisa mengubah sikap dan perilaku orang-orang. Tidak perlu memaksa para
pelanggan untuk melakukan hal ini hal itu… alias, disini efek classical Mozart terjadi, walaupun yg
dipake bukan music Mozart, tetapi tilawah dan selawatan. Dan dalam hal ini bisa
membuktikan bahwa MUSIK dapat mempengaruhi prilaku, menjadi kearah positif
tentunya.
Waktu saya tanya “kok gak kau
bikin larangan aja?” dia malah bilang “yo… didunia ini gak ada yang suka
dilarang, apalagi oleh orang yg perilakunya sama aja…”
Yah perihal sholatpun juga
begitu, dia ga pernah ngomong “wee waktunya sholat e, sudah stop dulu.” Tetapi dia
langsung minggat ke mushola atau langsung gelar sejadah trus sholat. Yang pasti
para pengunjung udah tau bahwasanya kalau dia udah mutar tilawah atau
selawatan, berarti waktu sholat nyaris tiba, dan mereka secara tidak sadar
(entah karena dikomandoi hati nurani atau bagaimana) langsung tenang.
“lha, nanti kalo ada yang buka
situs porno bemana?” tanyaku padanya. Dan dia dengan entengnya jawab, “yah
biarin ajah… yang penting mereka betah, kalo sa larang, ntar penghasilan ortuku
berkurang dong.” Kemudian dia sambung
lagi, “mungkin mereka jadi nda baku enak, soalnya kita kan sering putar tilawah
dan selawatn, jadinya mereka agak sungkan… yang penting bro, jangan sok
ngelarang orang dah, bisa jadi to kita juga yang suka sama begituan…”
well jangan mikirin orisinalitasnya, tapi ambil apa yang kalian dapat dari cerita itu ^_^
story credit to: S.Y.S.P
1 comments:
thanks
Posting Komentar