Pages

Minggu, 16 Juni 2013

Liqo on The Road season 2 : “Rihlah to Kawah Ratu”

well... amigo, ini cerita lama... tapi sekarang adalah saat yg tepat untuk menceritrakannya kembali... sebuah kenangan, wahahaha

H-1, Kamis 28 Maret 2013

sebenarnya, acara rihlah ini sudah direncanakan oleh murabbi kami, mas Tatang sejak 2 minggu yang lalu. Pembagian kelompok juga sudah dilakukan, akan tetapi, khususnya kelompok kami baru mencari semua perlengkapan di hari ini... kalang kabut sebenarnya, bahkan ada kondisi dimana saya pribadi sempat berpikir untuk tidak ikut (padahal semuanya sudah siap, tinggal tenda doang). Tetapi dengan kegigihan dan kekerasan kepala Mas'ul, Adlian, akhirnya saya bertetap untuk ikut...

H Day, Jum'at 29 maret 2013

Turu at the truck... hehe
hari ini, janjinya kami semua subuh berjamaah di masjid Al-Hidayah, dekat kosan mas Puji (Danyon periode 2011-2012), jadi saya bangun dan dibangunkan serta membangunkan pada pukul 03:00. kemudian bersiap dan berpamitan kepada teman-teman dekat, wahahaa. Singkat cerita, sesampainya di Al-Hidayah, saya hanya bertemu mas Tatang, bg Dedi, dan mas Iwan pada saat Shubuh berjamaah. Kami menunggu kira-kira 1.5 jam sampai pukul 05:30, barulah para peserta datang. Awalnya saya kaget, yang datang pertama pas itu adalah rombongan mas Fadlan, mas Vian, mas Relly, ka Rizki, kemudian disusul oleh bg Maul, bg Shirat, mas Ari, Shio, Septo, dan bg Toat. Awalnya saya kira hanya liqo kami yang diajak, tapi rupanya liqo-an senior dan liqo-an bg Dedi juga... sekitar 05:45, barulah Mas'ul (Adlian) beserta rombongan + mas Purr datang.

Setelah lengkap, kami bergerak menuju starting point tempat tronton menunggu, jl Camar. Sekitar jam 06:00 kami berangkat. Posisi duduk kami di tronton kira-kira seperti berikut ini (dihitung dari depan ke belakang): Ijal, Ikki, Oji, Trian, mas Ari, bg Shirat, mas Teguh, mas Relly, bg Maul, dan ka Rizky di paling ujung. Kemudian di seberangnya ada Adlian, saya, Wahyu, Shanas, bg Toat, Shio, mas Purr, mas Fadlan, mas Vian, mas Tatang, dan paling ujung luar Septo. Sedangkan bg Dedi dan mas Iwan didepan.

udah dekat cuiii
Perjalanan kami tidak begitu jauh, 3-4 jam perjalanan. Perjalanan kami melewati lokasi Prasasti Ciauterun, kemudian ada juga masjid yang cukup menarik perhatian ku, masjid Al-Ikhlas, yang notabene ukuran mushola kampus sedikit lebih besar. Kemudian ada juga penampakan bekas fault, atau bisa dibilang bekas normal fault. Di jalanan memasuki bogor juga banyak terdapat peminta sumbangan untuk masjid diwilayah situ.

Entah kenapa, tapi sepertinya kendaraan kami sedikit memonopoli jalanan, entah karena ukurannya atau karena “brimob”nya. Pokoknya tronton kami mendapatkan prioritas lebih. Di sekitaran wilayah desa Cibineng (kalau tidak salah), terlihat kandang kuda yang cukup luas dengan 3 ekor kuda didalamnya berwarna hitam, coklat, dan putih.


Prosesi pembangunan tenda


Kami sampai diareal gunung karimun salak sekitaran jam 09:00, dimana awalnya tidak ada sinyal untuk telkomsel, tapi lama-kelamaan sinyalnya muncul kembali (Alhamdulillah, hehehe).

Lanjut, kami berhenti di area Blok B-I, kemudian apel, yang dibuka oleh mas Tatang, dan ada tilawah merangkap hafalan dari mas Relly. Selanjutnya kami istirahat sembari sarapan (1 nasi uduk untuk berdua) dan membangun tenda, sekitaran jam 10:15.

total ada 5 tenda, yang awalnya letaknya tidak beraturan, dan kemudian kami semuanya disuruh untuk merapikan letak tenda dan menyamakan arah pintu menghadap ke kiblat.


Selanjutnya kelompok kami (dalam hal ini Mas'ul, saya, Shanas, dan Ikki) masak, kami masak nasi, indomie soto pake bumbu indomie goreng (a little bit freak), dan sarden punya ikki (ini jadi inspirasi yel-yel kami). Yah percobaan masak nasi pertama kami adalah... nasi bakar (yah, jangan sebut gosong lah), tapi tak apa, yang penting perut terisi.

Mas'ul
Setelah zuhur dijamak ashar, kami semua para peserta (mas Tatang, bg Dedi, mas Relly, dan mas Iwan panitia) berkumpul dan main game dengan kondisi mata tertutup kecuali Mas'ul. Yah, karena mataku ditutup, jadi saya cuman ceritakan apa yang saya rasakan saja. Kelompok kami yang terakhir memasuki arena permainan. Awalnya ada koprol depan 2 kali (ntah lurus entah nggak, yg penting ke depan), setalah itu merayap, dan ada basah-basahnya, lumpur, yang terakhir jalan jongkok pada lintasan menanjak. Setelah itu, game baru benar-benar dimulai. Totalnya ada 4 game ditambah game tentang konsentrasi angka (Alhamdulillah sampai 3 besar dari seluruh peserta dikurangi 1 tim yang terlambat menyelesaikan game).

Seusai game, kami berjalan naik, sekaligus gladi untuk perjalanan besok. Kami berjalan (dan saat itu tim kami dan beberapa orang memilih nyeker) sampai di air terjun (ga ada dokementasinya). Sesampainya di air terjun, Mas'ul dan Shanas adalah orang pertama yang terjun ke air. Dan kejadian berikutnya adalah, kami semua beradu siapa yang paling tahan di bawah guyuran air terjun. Percaya atau tidak, yang paling tidak tahan adalah mas Teguh (jika kalian liat ekspresinya, itu sesuatu sekali, hehehe).

sekembalinya dari air terjun, kami melihat didekat camp kami, ada juga camp penggodokan pramuka, PPAC kalau tidak salah, tapi itu tidak ada hubungannya dengan agenda kita. Kami istirahat setibanya dicamp. Sekitaran jam 16:00 liqo kami dikumpulin di tenda tim kami, jadi kami ber-10 ada dalam satu tenda (dalam hal ini Adlian, Shanas, Ijal, Ikki, mas Teguh, aa Oji, Way, Trian, saya, dan mas Tatang... could u imagine dat how big our tent is???)

malam, sekitaran pukul 19:30, kami semua melakukan haflah, atau persembahan. Dimana penampilan setiap kelompik mengundang tawa, mulai dari kekocakan mas Ari, ketidak hafalan Septo, bahasa tegal Oji dkk (wah), sampai diamnya Shanas karena diliatin penonton. Yang penting menghibur.

Setelah itu, acara disambung dengan sebuah “Testimoni Tarbiyah”dari mas Relly (murabbi geofisika). Sebuah cerita tentang perjalanan beliau dalam tarbiyah. Acara malam ini selesai pukul 21:00, dan saya dapat jadwal jaga malam pertama sampai pukul 22:30 bersama Shio dan mas Teguh.

H+1, Sabtu 30 Maret 2013

hari ini, kami semua dibangunkan sekitaran jam 02:00, kemudian dikumpulkan. Dan kami digembleng & diajarkan tentang kerja sama, persaudaraan, dan ukhuwah yang kuat untuk dakwah yang berhasil (yah silakan bayangin di gembleng tu seperti apa). Selesai semua itu, dilajut qiyamul lail dan shubuh berjamaah.

Pukul 06:00 – 08:00, kami beristirahat sekaligus packing untuk naik. Dan juga masak, well masakan kali ini adalah kemajuan, karena nasinya berhasil matang sempurna (dari 3 kali masak nasi, yg pertama gosong, yg kedua agak keras, yg ini suksesss). Pukul 08:30, kami naik... tidak begitu banyak hal menarik saat naik pertama, sampai kimi akhirnya istirahat di rest area menuju kawah ratu. Di rest area, kami melakukan nasyid, entah hafal ntah nggak, yang penting menghibur ditengan pelu-peluh lelah.

Disekitar rest area, juga nampak organisasi KAMI yang juga sedang melakukan outbound tarbiyah... “Masa depan di tangan ISLAM”, itulah sepenggal lirik dari nasyid yang baru saja kami hafalin (atau sebagian dari kami), yang akhirnya aa Oji mengulang-ulanginya.

we're at puncak now... kawah queen
Kami naik lagi sekitar pukul 09:13, arena yang kami lalui mulai menjadi lebih licin namun hal itu tidak menyurutkan semangat peserta. Kami rest 2 kali, sekaligus mencicipi segarnya air sungai yang adem (ngalahin pocari sweat, jujur). Pukul 11:00, bau belerang mulai tercium, 26 menit kemudian kami naik (melewati helipad) kami sampai di kawah a.k.a puncak kawah ratu.


Dipuncak, kami semua melepas penat sambil memakan roti pembagian pagi tadi. Aroma sulfur tercium sangat jelas dan ada pemandangan asap yang keluar kawah dan uniknya, ada beberapa kominutas tumbuhan yang hidup sedangkan lainnya disekitarnya mati. Semua batu-batuan berwarna coklat-merah-putih & air sungainya puyih seperti susu hangat (karena suhunya juga agak panas).

Survival ?
11:50 kami turun, yah trek turun rupanya tidak semudah trek naik, walaupun trek naik sedikit lebih ekstrim, tetapi trek turun lebih licin (sampai gelincir coi). Selama perjalanan turun, kami bertemu banyak pekemah, termasuk juga bule yang katanya asal Pakistan. Dan saat turun juga, kami terpisah dengan mas Teguh, mas Purr, mas Fadlan, dan Septo yang berjalan jauh didepan dan meninggalkan kami. Dan kami juga yang ketinggalan nyaris kesasar (udah kesasar sekitar 25 meter si).



Skip to the last

kita, atau saya lebih tepatnya, sampai di bawah (tujuan) pukul 14:06. sungai di tempat itu terlihat sangat indah, sekalipun agak keruh. Kami semua bersih-bersih bekas lumpur disitu. Yah, satu yang belum saya beri tahu adalah, hal palin unik saat pendakian, sebagian dari kami menggunakan sendal SWALLOW... termasuk saya karena awalnya pakai sepatu, namun setelah tiba di bawah saya ganti sandal. Terbukti “ SWALLOW Menaklukkan SEGALA MEDAN!” hahahha

dari sana, kami lanjut jalan lagi menuju tempat tronton menunggu. Saat itu, saya, aa Oji, Way, Shio, Shanas, Ijal, mas Teguh, bg Shirat, mas Ari, & mas Rizky sedikit ketinggalan karena kami sempat beristirahat sambil menikmati sedikit snack yang kami bawa. Kami berjalan dan rupanya, Adlian a.k.a Mas'ul, mas Fadlan, dan mas Tatang sudah menunggu sekitar 6 menit. Mereka menunggu karena takut kami salah masuk tronton (saat itu ada beberapa tronton milik akhwat entah dari mana). Karena hujan, kami berteduh di warung terdekat sambil makan gorengan, dan tidak disangka-sangka, tronton kami malah naik dan menjemput kami. Sekitar jam 3, kami sholat zuhur jamak ashar di masjid Ar-Raihan.

Kami meninggalkan kompleks gunung pada pukul 16:00. apa yang saya dapat kali ini, jelas sudah pasti luka-luka, memar, lelah, letih, tapi tidak hanya itu. Ada juga pelajaran tentang Tarbiyah, syariat, Ukhuwah, dan tujuan dari semua itu, Khilafah...

jujur saat pulang, saya lebih banyak tidur di tronton karena lelah. Pokoknya kami sampai di ponbet pukul 20:30... yah itu kira-kira perjalanan singkat kami, bentar tapi berkesan. Paling tidak ada beberapa kata yang khas saat itu,






“Masa depan di tangan ISLAM”
“ SWALLOW Menaklukkan SEGALA MEDAN!”
“Karena Tiap Hari Makan SARDEN” (ini sepenggal yel-yel kelompok kami, hehe)



SALAM SATU JIWA, ALLAHU AKBAR

0 comments:

Posting Komentar

Need a Translate?

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Popular Posts