Pages

Sabtu, 23 April 2011

Sedikit tentang Kecepatan Cahaya

 Sebuah tim peneliti dari Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL) mengumumkan keberhasilan mereka, untuk pertama kalinya mengendalikan kecepatan dari cahaya - memperlambat maupun mempercepatnya pada seutas serat optik, menggunakan instrumentasi diluar laboratorium pada kondisi alam sebenarnya. Hasilnya yang akan dipublikasikan pada jurnal Applied Physics Letters tanggal 22 Agustus, memiliki implikasi meluas dari komputasi optis hingga telekomunikasi serat optik.
Pada layar, sebuah pulsa meloncat kebelakang dan kedepan - hanya sedikit. Tetapi fenomena ini memiliki konsekuensi teknologi. Ini memperlihatkan sukses dari Luc Thevenaz dan peneliti lainnya pada Laboratorium Nanophotonics and Metrology di EPFL dalam mengendalikan kecepatan cahaya pada serat optik sederhana. Tidak hanya mereka mampu memperlambat cahaya hingga sepertiganya - tetapi juga mampu mempercepatnya.
Ini bukanlah untuk pertama kalinya para ilmuwan berusaha untuk mengatur kecepatan cahaya. Saat cahaya melewati jendela ataupun air, cahaya akan melambat karena bergerak melalui medium. Faktanya, pada kondisi yang tepat, para ilmuwan mampu memperlambat cahaya hingga pada kecepatan sepeda, atau menghentikannya sama sekali. Pada tahun 2003, sebuah tim dari Universitas Rochester membuat sebuah terobasan penting dengan memperlambat gerak cahaya pada suhu kamar. Tetapi seluruh metode ini tergantung dari media khusus seperti gas atau kristal, dan hanya pada panjang gelombang tertentu saja. Dengan publikasi dari metoda baru ini, tim EPFL, terdiri dari Luc Thévenaz, Miguel Gonzaléz Herraez and Kwang-Yong Song, telah memperbaiki rekor ini. Tehnik mereka dengan seluruhnya menggunakan peralatan optik untuk memperlambat cahaya tidak lagi pada peralatan mahal.
Industri telekomunikasi menggunakan serat optik untuk mengirimkan data. Walaupun data dikirim dan diterima dengan kecepatan 300.000 km/jamm tetapi tidak mungkin data diproses dengan kecepatan ini, karena teknologi sekarang memerlukan sinyal cahaya untuk diubah menjadi sinyal listrik, yang lebih lambat. Jika sinyal cahaya dapat dikendalikan, akan memungkinkan untuk mengalihkan dan memproses tanpa harus dilakukan konversi sehingga memungkinkan pemrosesan data dengan kecepatan cahaya.
Inilah yang dilakukan oleh tim EPFL. Dengan tehnik yang dinamakan Stimulated Brillouin Scattering (SBS), tim ini dapat memperlambat sinyal dengan faktor 3,6 menciptakan semacam 'ingatan optik', dan juga mempercepatnya hingga melebihi kecepatan 300.000 km/jam. Walaupun hal ini sepertinya melawan hukum alam, Einstein tidak perlu takut karena tidak ada hubungannya dengan relativitas, karena hanya sedikit bagian sinyal yang diubah.
Usaha memperlambat cahaya diakui merupakan langkah kritis dalam kemampuan untuk memproses informasi secara optis. Departemen Pertahanan Amerika telah mengucurkan jutaan dollar untuk proyek yang bernama 'Aplikasi dari Cahaya Lambat pada Jaringan Optik' dan router optik. Untuk bisa sukses secara komersial, sebuah alat yang berfungsi untuk memperlambat cahaya haruslah dapat bekerja pada seluruh panjang gelombang, kecil dan tidak mahal.
Tim EPFL telah membawa aplikasi dari usaha memperlambat cahaya untuk merevolusi teknologi telekomunikasi kita. Thevenaz berkata metode mereka mungkin dapat digunakan untuk membangkitkan sinyal-sinyal mikro untuk komunikasi nirkabel atau untuk komunikasi antar satelit. Mungkin saat ini kita hanya melihat ujung dari sebuah gunung es.

0 comments:

Posting Komentar

Need a Translate?

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Popular Posts